Sunda

Tuluy nataharkeun gondéwa jeung jamparingna. Geus kitu, der mesat-mesatkeun jamparing. Bari nangtung, bari calik, atawa bari deku, jamparing taya nu nyalahan. Kitu deui bari lumpat bari cicing, bari noong atawa bari meléng, sarua matak hélok nu ningali. Begawan Dorna nyayagikeun babagongan tina perunggu, keur araheun arjuna ngajamparing. Ari belesat, sungut babagongan téh metet ku jamparing nu dilepas disakalikeun. Ku tarik-tarikna tanaga Arjuna, babagongan tina perunggu nepi ka parat ku jamparing. Tuluy Maha Resi Dorna miwarang ngagantungkeun tanduk muding, nu diayunkeun gugulawingan. Maksadna, sangkan liang tanduk nu teu cicing téh, kudu dipinuhan ku jamparing Arjuna. Ahéng, henteu lila ti harita liang tanduk geus metet ku jamparing Arjuna. Teu kurang teu leuwih aya dua puluh hiji jamparing jumlahna. Ibu Kunti nu nyaksian di papanggungan, teu kawawa merebey cisoca. Kagagas ku ningali ingkang putra nu sakitu parigelna. Teu ngabibisani, da puguh saha indung anu teu agul ku katiasa putra. Mungguh matak nalangsa.

Indonesia

Lalu kenakan gondewa dan jamparingnya. Setelah itu, dia bingung. Saat berdiri, saat duduk, atau saat berbaring, tidak ada yang patut disalahkan. Sekali lagi, sambil berlari sambil berdiri diam, sambil berdiri atau melihat ke atas, itu sama saja yang membuat penontonnya senang. Begawan Dorna menyiapkan patung perunggu, sebagai petunjuk arah arjuna. Keesokan harinya, mulut babagongan diremas dengan jamparing yang telah dikeluarkan dari persendiannya. Dengan tarikan tenaga Arjuna, ia menjelma dari perunggu menjadi emas. Kemudian Maha Resi Dorna meminta untuk digantungkan klakson lumpur yang diayunkan oleh gugulawingan. Artinya, agar lubang tanduknya tidak berhenti, harus diisi jamparing Arjuna. Anehnya, tidak lama kemudian lubang tanduk itu terjepit oleh tombak Arjuna. Jumlahnya tidak kurang dari dua puluh satu jamparing. Bu Kunti yang menjadi saksi di atas panggung tidak meringis. Saya terinspirasi melihat anak yang begitu berhati-hati. Tenang saja, ibarat seorang ibu yang tidak memperdulikan anaknya. Ini menyedihkan.

TerjemahanSunda.com | Bagaimana cara menggunakan terjemahan teks Sunda-Indonesia?

Semua terjemahan yang dibuat di dalam TerjemahanSunda.com disimpan ke dalam database. Data-data yang telah direkam di dalam database akan diposting di situs web secara terbuka dan anonim. Oleh sebab itu, kami mengingatkan Anda untuk tidak memasukkan informasi dan data pribadi ke dalam system translasi terjemahansunda.com. anda dapat menemukan Konten yang berupa bahasa gaul, kata-kata tidak senonoh, hal-hal berbau seks, dan hal serupa lainnya di dalam system translasi yang disebabkan oleh riwayat translasi dari pengguna lainnya. Dikarenakan hasil terjemahan yang dibuat oleh system translasi terjemahansunda.com bisa jadi tidak sesuai pada beberapa orang dari segala usia dan pandangan Kami menyarankan agar Anda tidak menggunakan situs web kami dalam situasi yang tidak nyaman. Jika pada saat anda melakukan penerjemahan Anda menemukan isi terjemahan Anda termasuk kedalam hak cipta, atau bersifat penghinaan, maupun sesuatu yang bersifat serupa, Anda dapat menghubungi kami di →"Kontak"


Kebijakan Privasi

Vendor pihak ketiga, termasuk Google, menggunakan cookie untuk menayangkan iklan berdasarkan kunjungan sebelumnya yang dilakukan pengguna ke situs web Anda atau situs web lain. Penggunaan cookie iklan oleh Google memungkinkan Google dan mitranya untuk menayangkan iklan kepada pengguna Anda berdasarkan kunjungan mereka ke situs Anda dan/atau situs lain di Internet. Pengguna dapat menyisih dari iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi Setelan Iklan. (Atau, Anda dapat mengarahkan pengguna untuk menyisih dari penggunaan cookie vendor pihak ketiga untuk iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi www.aboutads.info.)