Sunda

CIPANON ATIN Karya: Martin Tri Soehari Barang jrut turun tina mobil kuring ningalian kaayaan sakuriling sakola. Wangunana sakola alus pisan. Alun-alun nu lega, mobil anu harerang, geus puguh motor mah ngajajar. Resep sakaligus peurih nyaksian sakolah anu dipinuhan ku barudak pantar kuring, bangun anu palinter, “duh Gusti, haying teuing kuring jadi budak sakola kawas maranehna”. Kuring ceurik di jero hate ras ka diri sorangan, awak begang, kulit hideung balas ka poe, papakean butut. Pak Haji Husen nu kakara turun tina mobi lngajak Atin nyamperkeun pangurus sakola. Teu karasa digawe di sakola geus tilu bulan jadi tukang bebersih jeung muka panto gerbang isuk jeung ngoncikeunana sore. Kuring teu aya niat haying digawe di sakola. Tapi kaayaan di lembur maksa kuring indit neangan kipayah (rejeki). Harita di lembur usum paceklik, sagala marahal jeung lahan buburuh teu aya. Panen gagal ngalantarankeun kaayaan ekonomi kuluwarga kuring teu paruguh (tidakjelas). Emak geus lila nganggur, biasana emak sok buburuh disawah. Tapi harita sarerea paceklik kaasup pak Haji Husein. Saprak (mulai) kuring digawe jadi buruh sakola, kacipta mangsa kuring ngumpul jeung emak ngadengekeun dongeng matak water emak sasadu “wayahna Tin sakola teh nepika SMP wae. Sabab teu aya biayana” Waktu ngadenge kasauran Emak sakur cita-cita kuring jeung impian endah musnah. Kuring ge teu maksa ka kolot, saterusna ukur kaluar cipanon. Sabot kuring ngalamun, aya nu ngomong gigireun bari nyekel kana taktak. Kuring ngareret sihoreng Bu Guru Yoyoh bari nanya kakuring. “Ari Atin sabahara taun umur?” “lima belas” jawab kuring. “SMP lulus pan? Ijasah dibawa teu?” “dibawa bu” jawab kuring. Sanggeus ninggalian Ijasah kuring, Bu Guru Yoyoh nepikeun pamaksudnana pikeunn yakolakeun (menyekolahkan) kuring. “kumaha Tin, daek sakola deui?” Bu Guru naros, kuring ngawalon ngunggeukk bari cipanon nyurucud. “Hatur nuhunGusti, anjeun maparin pitulungan ka Abdi nu hanaang (aus) ku Elmu”.

Indonesia

CIPANON ATIN Karya: Martin Tri Soehari Barang jrut turun dari mobilku untuk melihat keadaan di sekitar sekolah. Gedung sekolahnya sangat bagus. Alun-alunnya luas, mobil sepi, motor saya malas antre. Seperti sekaligus rasa sakit menyaksikan sekolah yang penuh dengan anak-anak saya, bangun dengan cerdas, “Ya Tuhan, terlalu banyak menuntut saya untuk menjadi anak sekolah seperti mereka”. teriakku dalam hati berpacu pada diri sendiri, badan kaku, kulit hitam membalas hari, butut pakaian. Pak Haji Husen yang baru saja turun dari mobil meminta Atin menyembunyikan pengelola sekolah. Saya tidak merasa ingin bekerja di sekolah selama tiga bulan jadi saya membersihkan dan membuka gerbang di pagi hari dan menguncinya di sore hari. Saya tidak punya niat untuk bekerja di sekolah. Tapi situasi di lembur memaksa saya untuk pergi mencari kipayah (rejeki). Kemudian pada waktu lembur musim kelaparan, semua tenaga kerja dan tenaga kerja tanah tidak ada di sana. Panen gagal karena keadaan ekonomi keluarga saya tidak kuat (tidak jelas). Ibu sudah lama menganggur, biasanya ibu selalu bekerja di sawah. Tapi kemudian semua orang kelaparan, termasuk Pak Haji Husein. Sejak (mulai) saya bekerja sebagai pekerja sekolah, itu dibuat saat saya berkumpul dengan ibu saya untuk mendengarkan cerita ibu saya yang buang air “saat sekolah Tin sampai sekolah menengah pertama. Karena tidak ada biaya” Saatnya mendengar pernikahan Ibu apapun cita-cita dan mimpi indahku hancur. Saya ge tidak memaksa orang tua, maka hanya keluar air mata.Saat aku sedang bermimpi, seseorang berkata selanjutnya sambil memegang pundakku. Saya berbisik kepada Bu Guru Yoyoh ketika dia bertanya kepada saya. "Berapa umur Ari Atin?" "Lima belas," jawabku. “Lulusan SMP? Apakah kamu tidak membawa ijazah?" "Bawa Bu" jawabku. Setelah meninggalkan ijazah saya, Ibu Guru Yoyoh menyatakan niatnya untuk mendidik (sekolah) saya. "Bagaimana Tin, mau kembali ke sekolah?" Bu Guru bertanya, saya menjawab mengangguk sambil air mata mengalir. “Alhamdulillah, Engkau memberikan pertolongan kepada saya yang sedang tertimpa (dibebani) oleh Ilmu”.

TerjemahanSunda.com | Bagaimana cara menggunakan terjemahan teks Sunda-Indonesia?

Semua terjemahan yang dibuat di dalam TerjemahanSunda.com disimpan ke dalam database. Data-data yang telah direkam di dalam database akan diposting di situs web secara terbuka dan anonim. Oleh sebab itu, kami mengingatkan Anda untuk tidak memasukkan informasi dan data pribadi ke dalam system translasi terjemahansunda.com. anda dapat menemukan Konten yang berupa bahasa gaul, kata-kata tidak senonoh, hal-hal berbau seks, dan hal serupa lainnya di dalam system translasi yang disebabkan oleh riwayat translasi dari pengguna lainnya. Dikarenakan hasil terjemahan yang dibuat oleh system translasi terjemahansunda.com bisa jadi tidak sesuai pada beberapa orang dari segala usia dan pandangan Kami menyarankan agar Anda tidak menggunakan situs web kami dalam situasi yang tidak nyaman. Jika pada saat anda melakukan penerjemahan Anda menemukan isi terjemahan Anda termasuk kedalam hak cipta, atau bersifat penghinaan, maupun sesuatu yang bersifat serupa, Anda dapat menghubungi kami di →"Kontak"


Kebijakan Privasi

Vendor pihak ketiga, termasuk Google, menggunakan cookie untuk menayangkan iklan berdasarkan kunjungan sebelumnya yang dilakukan pengguna ke situs web Anda atau situs web lain. Penggunaan cookie iklan oleh Google memungkinkan Google dan mitranya untuk menayangkan iklan kepada pengguna Anda berdasarkan kunjungan mereka ke situs Anda dan/atau situs lain di Internet. Pengguna dapat menyisih dari iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi Setelan Iklan. (Atau, Anda dapat mengarahkan pengguna untuk menyisih dari penggunaan cookie vendor pihak ketiga untuk iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi www.aboutads.info.)