Sunda

Dumasar kana asal-usulna, sajak téh mangrupa karya sampeuran anu asalna tina sastra deungeun, nyaéta pangaruh tina sastra Eropa. Eta karya téh asup tur jadi banda sastra Sunda di mimiti kira-kira taun 1946, nalika para pangarang Sunda, hususna pangarang ngora, mimiti kasengsrem tur mikaresep ngaréka basa dina wangun sajak. Pangarang Sunda anu naratas gelarna sajak nyaéta Kis WA. Sabada ditaratas ku Kis WS, sajak Sunda terus mekar nepika kiwari. Lian tina réa sajak anu dimuat dina majalah jeung koran basa Sunda, sapertos Manglé, Cupumanik, Galura, jeung Koran Sunda, ogé réa karya anu geus dibukukeun mangrupa antologi. Sababaraha judul buku kumpulan sajak Sunda jeung pangarangna, di antarana : Lalaki di Tegal Pati karya sayudi (1963), Jante Arkidam karya Ajip Rosidi (1967), Wasiat Konglomerat karya Taufik Faturohman, Lalaki Langit karya Juniarso Ridwan, Jagat Langit karya Godi Suwarna, Jamparing Hariring karya Dedy Windyagiri, Aya Naon di Cinaon karya Wahyu Wibisana, Kidang Kawisaya karya Retty Isnendes, Katiga karangan Yayat Hendayana (1957), Gondewa karangan Etty RS (1987), Jiwalupat karangan Godi Suwarna (2007), jeung sajabana.

Indonesia

Berdasarkan asalnya, puisi merupakan karya yang berasal dari sastra asing, merupakan pengaruh sastra Eropa. Karya itu masuk dan menjadi band sastra di awal sekitar tahun 1946, ketika pengarang, terutama pengarang muda, mulai tertarik dan menikmati bahasa dalam bentuk puisi. Penulis puisi perintis adalah Kis WA. Sabada didahului oleh Kis WS, puisi R terus berkembang hingga saat ini. Selain banyaknya puisi yang dimuat di majalah dan surat kabar, seperti Manglé, Cupumanik, Galura, dan Alquran R, serta banyak karya yang telah diterbitkan sebagai antologi. Beberapa judul kumpulan puisi dan pengarang Sunda antara lain: Lalaki di Tegal Pati karya Sayudi (1963), Jante Arkidam karya Ajip Rosidi (1967), Wasiat Konglomerat karya Taufik Faturohman, Lalaki Langit karya Juniarso Ridwan, Jagat Langit karya Godi Suwarna, Jamparing Hariring oleh Dedy Windyagiri, Aya Naon di Cinaon oleh Wahyu Wibisana, Kidang Kawisaya oleh Retty Isnendes, Katiga oleh Yayat Hendayana (1957), Gondewa oleh Etty RS (1987), Jiwalupat oleh Godi Suwarna (2007), dan lain-lain.

TerjemahanSunda.com | Bagaimana cara menggunakan terjemahan teks Sunda-Indonesia?

Semua terjemahan yang dibuat di dalam TerjemahanSunda.com disimpan ke dalam database. Data-data yang telah direkam di dalam database akan diposting di situs web secara terbuka dan anonim. Oleh sebab itu, kami mengingatkan Anda untuk tidak memasukkan informasi dan data pribadi ke dalam system translasi terjemahansunda.com. anda dapat menemukan Konten yang berupa bahasa gaul, kata-kata tidak senonoh, hal-hal berbau seks, dan hal serupa lainnya di dalam system translasi yang disebabkan oleh riwayat translasi dari pengguna lainnya. Dikarenakan hasil terjemahan yang dibuat oleh system translasi terjemahansunda.com bisa jadi tidak sesuai pada beberapa orang dari segala usia dan pandangan Kami menyarankan agar Anda tidak menggunakan situs web kami dalam situasi yang tidak nyaman. Jika pada saat anda melakukan penerjemahan Anda menemukan isi terjemahan Anda termasuk kedalam hak cipta, atau bersifat penghinaan, maupun sesuatu yang bersifat serupa, Anda dapat menghubungi kami di →"Kontak"


Kebijakan Privasi

Vendor pihak ketiga, termasuk Google, menggunakan cookie untuk menayangkan iklan berdasarkan kunjungan sebelumnya yang dilakukan pengguna ke situs web Anda atau situs web lain. Penggunaan cookie iklan oleh Google memungkinkan Google dan mitranya untuk menayangkan iklan kepada pengguna Anda berdasarkan kunjungan mereka ke situs Anda dan/atau situs lain di Internet. Pengguna dapat menyisih dari iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi Setelan Iklan. (Atau, Anda dapat mengarahkan pengguna untuk menyisih dari penggunaan cookie vendor pihak ketiga untuk iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi www.aboutads.info.)